PERBANDINGAN 4 MADZHAB

Sumber: media.ihram.asia


Sebelum kita memulai pembahasannya, sebelumnya teman-teman sudah tau belum apa yang dimaksud dengan madzhab? Kenapa dalam agama Islam kita harus bermadzhab? Apakah jika kita bermadzhab berarti kita hanya mengikuti para Imam dan tidak mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah?

Madzhab adalah singkatan dari "Maa Dzahaba Ilaihi", yang arti singkatnya adalah "Pilihan". Kenapa disebut pilihan? Karena dalam beberapa peristiwa Rosulullah SAW menyontohkannya berbeda-beda. Contoh mudahnya adalah qunut, Rosulullah SAW pernah qunut, pernah juga tidak, jika beliau SAW qunut pernah di jahr (keras)kan dan juga pernah di sirr (lembut)kan suaranya. Dan contoh-contoh lainnya
Beliau SAW menyontohkan berbeda-beda bukan karena ingin memberatkan atau membingungkan umatnya, namun mengetahui bahwa tidak semua umatnya nyaman menggunakan hal yang sama

Kenapa kita sebagai umat Nabi SAW harus bermadzhab? Kenapa tidak langsung mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah? Teman, jika kita bermadzhab dengan madzhab yang baik dan telah diakui dunia, maka kita sama dengan mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Rosulullah SAW tidak selalu sama dalam menanggapi suatu peristiwa. Maka para ulama kita terdahulu merangkumnya dan memilihnya dengan sesuai kenyamanan masing-masing
Jika kita tidak memilih salah satu diantaranya, maka kita akan kerepotan sendiri. Contohnya, Rosulullah SAW pernah takbirotul ihram dengan mengangkat tangannya sejajar dengan telinga, namun beliau SAW pernah juga mengangkat tangannya sejajar dengan bahu. Apakah kita bisa melakukan hal itu secara bersamaan? Pasti kita akan kerepotan dan harus memilih salah satu diantara itu
Selama itu masih ada dalam bingkai Al-Qur'an dan Sunnah maka tidak mengapa kita mengambil salah satu diantaranya

Suatu madzhab pasti ada pendirinya. Pendiri madzhab itu sebenarnya ada banyak (tidak hanya 4) teman-teman bisa membacanya di buku karya Ustadz Abdul Somad yang berjudul '37 Masalah Populer' (Resensi bukunya bisa dilihat di sini). Madzhab yang sampai saat ini masih ada dan telah diakui dunia ada 4, yaitu Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, Madzhab Syafi'i, dan madzhab Hambali

1. Madzhab Hanafi

Sumber: media.ihram.asia

Pendiri: Abu Hanifah

Persebaran: Asia Selatan (India, Pakistan, DLL), Asia Timur (Cina, DLL)

Contoh Madzhab: 
  • Al-Fatihah dalam sholat tidak membaca Basmallah
  • Sholat Subuh tidak memakai qunut
  • Sholat Jum'at sunnah untuk wanita
  • Memakai cadar hukumnya sunnah/dianjurkan, namun bisa menjadi wajib apabila dikhawatirkan menimbulkan fitnah

2. Madzhab Maliki

Sumber: media.ihram.asia

Pendiri: Malik bin Anas

Persebaran: Afrika Utara (Libya, Maroko, Tunisia, Al-Jazair), Spanyol, Italia, Prancis

Contoh Madzhab:
  • Tidak membaca Basmallah ketika Al-Fatihah dalam sholat
  • Dalam sholat tidak bersedekap (tangannya diluruskan di samping badan)
  • Qunur di sirr-kan sebelum rukuk
  • Memakai cadar hukumnya sunnah, namun diwajibkan apabila menimbulkan fitnah

3. Madzhab Syafi'i


Sumber: media.ihram.asia

Pendiri: Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i

Persebaran: Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, DLL), Suriah, Mesir

Contoh Madzhab:
  • Al-Fatihah dalam sholat dijahr-kan
  • Subuh memakai qunut dijahr-kan sebelum sujud
  • Bersedekap dalam sholat
  • Hukum memakai cadar adalah wajib jika berhadapan dengan yang bukan mahrom, namun ada pilihan lain dari ulama madzhab Syafi'i yaitu sunnah

4. Madzhab Hambali

Sumber: media.ihram.asia

Pendiri: Ahmad bin Hambal

Persebaran: Wilayah Teluk (Arab Saudi, Qatar, DLL)

Contoh Madzhab:
  • Basmallah dalam sholat di sirr-kan
  • Qunut nazilah
  • Membaca tasbih ketika rukuk adalah wajib
  • Memakai cadar sangat dianjurkan, namun apabila khawatir menimbulkan fitnah maka wajib bercadar bahkan sampai menutup kuku

Itulah mungkin sedikit pembahasan kali ini, jadi kita tidak usah heran jika ada yang membaca basmallah pada Al-Fatihah dalam sholat, ada juga yang tidak. Ada juga yang memakai qunut, ada juga yang tidak, dan lain sebagainya. Karena itu sekali lagi, jika itu masih ada dalam bingkai Al-Qur'an dan As-Sunnah maka kita tidak mengapa memilihnya salah satu

Saya mendapatkan ilmu ini dari Ustadz Adi Hidayat. Jika ada yang salah itu datangnya dari saya pribadi, mungkin karena saya kurang mencermati dan kurang belajar. Dan jika ada yang benar itu semua datangnya dari Allah

Wallahua'lam

Comments

Popular Posts