CINTAI RUPIAH KITA



   "Ada berapa banyak uang yang kamu miliki sekarang?"
   "Kenapa uang ada yang berbentuk kertas dan logam?"
   "Apakah kamu tau sejarah rupiah?"
   "Bagaimana cara membuat uang?"
   "Kenapa dinamakan rupiah?"
   "Kenapa kamu perlu belajar tentang uang?"

Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lagi. Lalu kenapa sih kita perlu uang?
Kita harus menegenal rupiah supaya kita cinta dengan mata uang kita sendiri

1. SEJARAH RUPIAH
Nama rupiah sering dikaitkan dengan rupee mata uang India, yang berasal dari bahasa sansekerta rupya yang berarti koin perak. Namun sebagian berpendapat bahwa nama rupiah berasal langsung dari bahasa Sansekerta dan bukan turunan dari mata uang India tersebut. Kata rupiah sendiri merupakan pelafalan asli Indonesia karena adanya penambahan huruf ’h’ di akhir kata rupya, sangat khas sebagai pelafalan orang-orang Jawa.
Pada masa-masa awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun menggunakan mata uang resmi yang dikenal sebagai ORI. ORI memiliki jangka waktu peredaran di Indonesia selama 4 tahun, ORI sudah mulai digunakan semenjak 1945-1949. Namun, penggunaan ORI secara sah baru dimulai semenjak diresmikannya mata uang ini oleh pemerintah sebagai mata uang Indonesia pada 30 Oktober 1946. Pada masa awal, ORI dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana dan menggunakan pengaman serat halus. Bahkan dapat dikatakan ORI pada masa tersebut merupakan mata uang yang sangat sederhana, seadanya, dan cenderung berkualitas kurang, apalagi jika dibandingkan dengan mata uang lainnya yang beredar di Indonesia. Pada masa awal kemerdekaan tersebut, ORI beredar luas di masyarakat meskipun uang ini hanya dicetak di Yogyakarta. ORI sedikitnya sudah dicetak sebanyak lima kali dalam jangka waktu empat tahun antara lain, cetakan I pada 17 Oktober 1945, seri II pada 1 Januari 1947, seri III dikeluarkan pada 26 Juli 1947. Pada masa itu, ORI merupakan mata uang yang memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Padahal uang ORI adalah uang langka yang semestinya bernilai tinggi.
Pada 8 April 1947, gubernur provinsi Sumatera mengeluarkan rupiah Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera (URIPS). Sejak 2 November1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia menetapkan rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri, tetapi penggunaannya dihapuskan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat. Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto. Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi.

2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN UANG KERTAS DAN LOGAM

Kelebihan Uang Kertas:

Uang kertas praktis digunakan, mudah dibawa karena bobotnya ringan jika dibandingkan dengan uang logam. Beberapa kelebihan uang kertas berikut ini bisa Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan:
  • Uang kertas bisa digunakan untuk transaksi dengan denominasi besar. Untuk transaksi Rp. 1 juta saja jika menggunakan uang koin, bisa butuh 1 kantong plastik untuk membayarnya.
  • Salah satu kemudahan uang kertas jika digunakan untuk transaksi besar tersebut adalah lebih mudah dihitung (bisa lebih cepat) dibandingkan uang logam. Dengan bentuknya yang tipis dan memiliki denominasi besar-besar, sejumlah uang akan lebih cepat dihitung jika berbentuk uang kertas
  • Bentuknya yang tipis (walaupun bentuk uang kertas lebih lebar dari uang logam)sehingga ringkas, bisa dilipat untuk dimasukkan kedalam dompet. Sedangkan uang logam akan terasa berat jika dalam jumlah banyak.

Kekurangan Uang Kertas:

Uang kertas terbuat dari bahan utama kapas, berbentuk tipis sehingga lebih mudah rusak, terbakar dan tentu saja tidak tahan lama. Anda harus lebih hati-hati dalam memperlakukan uang kertas karena sifatnya yang mudah rusak dan nominalnya tinggi tersebut. Selain itu kelemahan uang kertas berikut membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam menyimpannya:
  • Sebagai alat bayar, uang senantiasa dibawa kemana-mana sehingga penggunaan sehari-hari seperti dilipat-lipat, ditekuk-tekuk, dan dipindah-tangan harus lebih hati-hati karena bisa membuatnya lecek, kumal, dan kotor. Belum lagi banyak kasus uang kertas rusak akibat lupa ikut terendam di dalam saku pakaian.
  • Uang kertas juga rawan dipalsukan, dan lebih mudah hilang karena bentuknya yang tipis tersebut.
  • Tranksaksi dengan uang kertas tidak cocok untuk pecahan kecil, padahal dalam banyak kasus sehari-hari, kita sering melakukan transaksi kecil dengan uang recehan.

Kelebihan Uang Logam

Uang logam biasa juga disebut uang koin, terbuat dari logam alumunium, kuningan, dan nikel. Sifat logam adalah keras dan tidak mudah rusak sehingga lebih tahan lama. Penyimpanan yang baik bisa membuat uang logam tahan sampai puluhan tahun lamanya.
Walaupun banyak kelemahan jika dibandingkan dengan uang kertas untuk transaksi besar, sebenarnya uang logam juga banyak dibutuhkan karena beberapa keunggulan berikut ini:
  • Uang logam tidak mudah rusak biar pun penggunaannya sangat sering dan ceroboh, misalnya lupa terendam air di saku celana. Karena transaksi sehari-hari lebih banyak menggunakan pecahan kecil, maka tujuan pemerintah mencetak nominal kecil dengan uang logam, biar tidak mudah rusak meskipun digunakan sehari-hari.
  • Karena bentuk uang koin yang memiliki denominasi kecil, maka jenis uang ini bisa memudahkan jual beli, misalnya untuk transkasi di pasar dengan harga Rp1.300. Transaksi ini tentu saja tidak bisa dilakukan dengan uang kertas sepenuhnya karena kita idak mempunyai uang kertas nominal Rp200,00. Jika tetap menggunakan uang kertas maka harus ada uang kembalian dalam bentuk uang logam, yaitu uang kertas Rp2.000, kembalian uang logam Rp800.
  • Uang logam tidak mudah hilang karena bobotnya berat dan kalau jatuh akan berbunyi sehingga memudahkan pemilik uang untuk mengetahui lokasi uang logam tersebut.
  • Uang logam jarang dan tidak mudah dipalsukan karena nominalnya kecil dan bahan logamnya juga mahal.
Selain fungsi utama uang logam diatas, ternyata uang ini juga memiliki manfaat lain diluar transaksi barang misalnya saja untuk kerokan saat masuk angin, menggosok hologram voucher berhadiah, media solidaritas koin peduli, pendingin laptop, dan lain sebagainya.

Kekurangan Uang Logam

Sebenarnya uang logam tidak terlalu sering digunakan dalam transaksi di jaman modern seperti ini. Oelh karena itu produksi uang logam tidak sebanyak uang kertas. Selain itu, beberapa kekurangan uang logam berikut ini bisa menjadi pertimbangan buat kita dalam memanfaatkannya sesuai kebutuhan:
  • Bahan baku uang logam lebih bernilai dan banyak digunakan untuk membuat barang selain uang sehingga makin lama bahannya makin langka. Logam pembuat uang logam adalah alumunium, kuningan, dan nikel.
  • Bobot uang logam cukup berat sehingga membuat orang malas membawa kemana-mana apalagi dalam jumlah banyak.
  • Selain berat, nominalnya juga kecil yang membuatnya tidak praktis untuk  dibawa-bawa, misalnya untuk nominal  Rp100.000 uang kertas bisa satu lembar, sedangkan uang logam bisa sekantong.
  • Butuh waktu lama untuk menghitung karena dominasinya kecil-kecil.




3. KENAPA UANG RUPIAH DICETAK BARU?

Alasannya adalah kualitas fisik uang yang beredar di masyarakat sudah menurun. Asmawi Syam selaku Direktur Utama Bank BRI megatakan bahwa adanya penggantian desain uang baru ini memunculkan semangat baru bagi Indonesia. Mengapa?

Sebelas pecahan yang diluncurkan menampilkan 12 wajah pahlawan yang berbeda dari sebelumnya. Dalam memilih tokoh pahlawan ini, BI berkoordinasi melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah sejarawan, akademisi, pemerintah daerah, Menteri Keuangan, dan Menteri Sosial.
Selain memunculkan wajah-wajah pahlawan yang baru, uang ini juga dilengkapi teknologi baru di mana keamanannya jauh lebih baik. Kini, uang didesain dengan adanya bentuk kode tuna netra berupa efek rabaan (tactile effect). Pada pecahan Rp 100.000 terdapat sepasang strip sebagai blind code. Kemudian untuk pecahan Rp 50.000, ada dua pasang strip, dan demikian seterusnya hingga pecahan Rp 1.000 dengan tujuh pasang strip. Dengan meraba sisi kanan dan kiri, tuna netra akan mampu mengetahui nominalnya. Hal ini ditujukan untuk memudahkan mereka dalam mengidentifikasi pecahan mata uang tersebut. Ketika proses pembuatan, mata uang cetakan baru ini telah diuji oleh lebih dari sepuluh orang tuna netra. Hasilnya, mereka dapat dengan mudah membedakan satu dan lainnya.
Pecahan kertas uang rupiah baru yang dikeluarkan pun lebih sulit dipalsukan. Hal ini dikarenakan telah melalui proses color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoversoColor shifting ini berperan ketika kamu melihat uang dari sudut pandang yang berbeda, maka akan terjadi perubahan warna secara kontras. Kemudian dari segi rainbow feature, jika kamu lihat dari sudut pandang tertentu, maka muncul gambar tersembunyi multi warna berupa angka nominal. Selanjutnya, latent image yaitu ketika kamu lihat dari titik tertentu, maka muncul gambar berupa teks BI di bagian depan dan angka nominal di bagian belakang. Lalu, dilakukan penguatan desain UV feature yang berpendar menjadi dua warna di bawah sinar UV. Keren, kan? Dari sisi rectoverso, kamu harus menerawangnya lebih dulu baru bisa melihat logo BI secara utuh. Pengamanan demikian membuat pecahan uang kertas yang baru tidak bisa discan atau fotokopi sebab logonya tidak tampak utuh.

   Semoga dengan artikel singkat ini kita bisa mencintai rupiah kita sebagai mata uang satu-satunya milik Indonesia


Terima kasih :)


Comments

  1. dari membaca artikel ini, bisa disimpulkan Cinta Rupiah berati tidak bisa dipalsukan juga ya harus mengikuti updater Rupiah terkini yang selalu baru

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts