Cinta Di Dalam Kelas

Suatu hari dikelas 10, semua murid sedang asik asiknya mengobrol, tapi tidak untuk si Ilham. Si Ilham sedang duduk tenang sambil menikmati pemandangan wajah cantik dari teman sekelasnya yang dia sukai, yang bernama Sri

Ilham tampaknya masih malu malu untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada Sri. Ya wajar soalnya mereka teman sekelas, jika Ilham mengungkapkan rasa cintanya kepada Sri takutnya hubungan pertemanan mereka tidak terjalin bagus lagi

Lagi pula ada alasan lagi kenapa Ilham belum berani mengungkapkan rasa cintanya ke Sri Ternyata Sri memang menyukai teman sekelasnya (teman sekelas si Ilham juga) yang bernama Ahmad. Ahmad itu memanglah murid laki laki terpintar dikelas, dan kualitas wajahnya juga lumayan tampan, tidak sebanding dengan si Ilham, dia hanyalah murid biasa yang bekehidupan cukup, tidak terlalu pintar dikelas dan mempunyai wajah yang kurang tampan dan itu membuat Ilham tambah pesimis untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada Sri

Ilham tau Sri menyukai Ahmad karena Sri selalu curi curi pandang kepada Ahmad, tapi Ahmad belum tau si Sri menyukainya karena Ahmad punya sifat sedikit cuek terhadap perempuan

Pada suatu hari dikelas, seperti biasanya Ilham memandangi wajahnya si Sri lagi, menurut Ilham itu sudah menjadi tradisinya setiap dia sekolah

Disaat Ilham sedang asik asiknya memandang wajah Sri, tiba tiba dia dikagetkan oleh Nita, nita itu teman sebangkunya Sri, dan Nita mengetahui IIham yang sedang memperhatikan Sri, tiba tiba Nita berteriak dengan keras, “Woy Sri, dari tadi lu diperhatikan sama Ilham mulu lho”

langsung semua murid sekelas berteriak “Ciie Ilham, ngeliatin Sri mulu, suka kali tuh sma Sri”

dan itu membuat Ilham malu dan membuat Sri sakit hati mendengarnya Sri pun langsung keluar kelas dengan muka cemberutnya. Ilham juga merasa bersalah, lalu dia pun menyusul Sri keluar kelas

“Sri, gue bisa jelasin ini semua, jangan cemberut dong” kata Ilham panik

“Apaan sih ham, gak ada yang perlu dijelasin lagi! Itu sudah cukup buat gue malu didepan teman sekelas!” balas Sri jutek

“Tapi sri, dengertin gue dulu”

“Apa yang mau lu bicarain ke gue sih ham!? Gue udah tau semua! Sebernya gue udah tau, hampir setiap hari lu mandangin gw!”

“…”

“Dan lu tau kan ham, gue nyukain siapa diantara teman sekelas kita!?”

“Lu suka sama Ahmad?”

“Iya betul! Gw udah tau karena kalau gue memperhatikan Ahmad pasti lu lagi ngeliatin gue!”

“Maaf Sri, gue udah ngecewain lu dan buat malu lu, gue suka sama lu Sri!” Kata Ilham sambil masuk lagi ke dalam kelas 

Dari mulai kejadian itulah si Ilham tidak memandangi wajahnya Sri lagi, dan dia selalu menampilkan wajah sedih

Setelah beberapa hari Ilham dikagetkan lagi dengan berita gosip sekelas kalau Sri jadian sama si Ahmad Setelah ditelusuri akhirnya Ilham tau kebenaranya. Ternyata Sri memang jadian dengan si Ahmad

Mau dikata apa, si Ilham tak punya hak untuk melarang Sri jadian dengan Ahmad Makin galau perasaan si Ilham dan dengan berat hati Ilham menerima semua kenyataan ini

Bagaimana gak galau coba kalau si Ilham setiap hari melihat Sri dan Ahmad sedang bercanda dan bahagia bersama? Terkadang secara tidak sengaja Ilham pun juga menahan air mata yang sudah hampir tumpah di matanya Setelah 1 bulan lamanya Ilham galau terus dikelas.

Sebulan setelah Sri dan Ahmad jadian. Tiba tiba Ilham mendengar kalau Ahmad dan Sri putus, dan yang mutusin hubungannya si Ahmad. Sri pun galau karena habis diputusin sama Ahmad. Sri juga sering merenung di teras depan kelas Pada waktu itu Ilham memberanikan diri untuk mengajak ngobrol Sri dan menghampiri Sri yang sedang galau di teras depan kelas

“Sri, sudah tidak usah dipikirin lagi, kalau ada pertemuan pasti ada perpisahan, kalau lu jodoh sama Ahmad pasti nanti besarnya dipertemukan lagi kok” kata Ilham sambil tersenyum tulus

“Terima kasih semangatnya ham” kata Sri sambil tersenyum juga

“Tapi gue gak mau Ahmad untuk menjadi pendamping gue nanti ham” tambah Sri

“Hah!? Kenapa? Bukannya lu suka sma dia!?” jawab Ilham kaget

“Gue maunya lu yang jadi pendamping gue nanti ham” kata Sri sambil menggenggam tangannya Ilham dan tersenyum tulus

TAMAT